Blog Yanti Gobel

Ilmu dan Amal Padu Mengabdi

Virus Korona Bikin Merana

Pemberangkatan jemaah haji tahun 2013 dijadwalkan mulai pada tanggal 10 September hingga 9 Oktober yang dibagi atas 484 kloter (kelompok terbang). Enam bandara embarkasi haji diseluruh Indonesia telah berbenah menyambut musim haji yakni bandara Juanda Surabaya, Sultan Hasanuddin Makassar, Sepinggan Balikpapan, Syamsuddin Noor Banjarmasin, Adi Soemarmo Solo dan Bandara Internasional Lombok.
Meski musim haji kali ini diwarnai pengurangan kuota 20 persen akibat renovasi Masjidil Haram di Mekah tetapi tidak mengurangi antusiasme umat Muslim untuk menunaikan rukun Islam yang kelima ini bersama dengan jutaan umat muslim yang berdatangan dari seluruh negeri dipenjuru dunia.jumlah jemaah haji yang akan berangkat sebanyak 168.800 orang, terdiri dari haji regular sebanyak 155.200 orang dan haji khusus 13.600 orang.
Pada tahun ini, puncak musim haji akan berlangsung sekitar tanggal 13-18 Oktober. Ada sekitar 3 juta umat muslim di seluruh dunia akan berkumpul di Mekah pada waktu yang bersamaan. Dengan demikian, pertemuan jutaan orang pada waktu yang bersamaan pada suatu tempat akan mendatangkan resiko kesehatan tertentu yang unik. Pertemuan jutaan orang dapat meningkatkan risiko untuk penyakit menular.
Dibalik antusiasme jemaah haji, terbetik kabar merebaknya virus korona sehingga pemerintah Arab Saudi memerintahkan pengenaan masker bagi jemaah haji untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Tercatat, sudah tiga puluh delapan orang telah meninggal dunia akibat virus korona di Arab Saudi. Akibatnya, pemerintah Arab Saudi menghimbau agar jemaah haji yang berusia lanjut diatas 65 tahun atau anak dibawah umur 12 tahun agar membatalkan keberangkatannya ke tanah suci Mekah dan Madinah.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga merekomendasikan agar jemaah yang memiliki riwayat mengidap penyakit kronis untuk membatalkan ibadah haji tahun ini. Jenis penyakit kronis yang dimaksud adalah penderita penyakit jantung, ginjal, diabetes atau penyakit pernafasan. Kategori jemaah yang dilarang adalah orang dengan system kekebalan tubuh yang lemah, penderita penyakit kanker serta wanita yang sedang mengandung/hamil.
Virus Korona
Virus korona MERS (Middle East Respiratory Syndrome) adalah sejenis sindrom pernafasan khas di wilayah Timur Tengah. Arab Saudi adalah wilayah di Timur Tengah yang paling parah diserang virus korona. Virus ini merupakan anggota keluarga virus flu dan SARS (sindrom pernafasan akut). Sebagaimana diketahui, virus SARS pernah booming di berbagai negara di Asia pada tahun 2003 silam karena menginfeksi sekitar 8.273 orang, 9 persen diantaranya meninggal dunia.
Virus korona MERS merupakan jenis penyakit pernapasan yang akut pada sejumlah orang di negara Timur Tengah, terutama di Arab Saudi. Kebanyakan orang yang jatuh sakit dengan MERS memiliki penyakit parah seperti demam, batuk, dan sesak napas. Mayoritas kasus fatal MERS telah terjadi di antara pasien dengan kondisi medis yang mendasari.
Awal kemunculan virus korona MERS pada September 2012 silam. Data dari CDC, sejak April 2012 hingga sekarang, terdapat 114 kasus virus korona MERS diseluruh dunia. Virus korona MERS didapati pada delapan negara yakni Prancis, Italia, Yordania, Qatar, Saudi Arabia, Tunisia, Inggris dan Uni Emirat Arab. Di Perancis ditemukan dua kasus, 1 orang diantaranya meninggal, sedangkan di Italia terdapat tiga kasus tetapi tidak menimbulkan kematian. Selebihnya di Inggris terdapat tiga kasus, dua orang diantaranya meninggal.
Dari data CDC, Arab Saudi adalah negara dengan prevalensi tertinggi virus korona MERS sebanyak 90 kasus dengan 44 kematian disusul Uni Emirat Arab dengan enam kasus, dua orang diantaranya meninggal dunia. Berikutnya adalah Qatar dengan lima kasus, dua diantaranya tewas dan Yordania dengan dua kasus yang keduanya menyebabkan kematian pada penderita.
Laporan organisasi kesehatan dunia WHO per 30 Agustus 2013, sudah terjadi 80 kasus infeksi, 50 diantaranya menimbulkan kematian secara global (Channelnews, Sabtu/7-9-2013). Seperti halnya dengan virus SARS, maka virus korona MERS juga bisa menular dari hewan ke manusia. Serangan virus ini dapat menyebabkan flu hingga gagal ginjal.
Dari berbagai publikasi ilmiah tentang virus korona MERS, beberapa jenis hewan dapat menjadi perantara penyebaran virus. Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal ilmiah The Lancet menyebutkan virus korona MERS berasal dari hewan unta. Sedang publikasi pada jurnal American health Journal Emerging Infectious Diseases menyebutkan bahwa virus korona MERS tertular dari burung kelelawar ke manusia.
Pencegahan
Hingga saat ini, para ahli kesehatan dan kedokteran belum menemukan jenis vaksin yang dapat mencegah penyebaran virus korona. Sejumlah penelitian klinis dilakukan para ahli untuk memahami jenis virus korona MERS dan jenis vaksin yang valid untuk mengobatinya. Misalnya para ahli di CDC (Centre for Disease Control and Prevention), Amerika Serikat bekerjasama dengan mitranya sedang berupaya untuk memahami cara penyebarannya dan cara mencegah infeksi.
Pencegahan merebaknya virus korona MERS bisa dengan cara imunisasi polio pada jemaah haji. Pemerintah Arab Saudi sejak 2003 telah mewajibkan para jemaah haji untuk melakukan imunisasi polio agar virus tersebut tidak mewabah, meskipun berbeda dengan rekomendasi CDC AS yang merekomendasikan vaksinasi hepatitis A dan B serta tifus untuk perjalanan ke Arab Saudi selain vaksinasi rutin flu tahunan seperti campak dan pertusis. Pada tahun 2013, Amerika Serikat (AS) juga memberangkatkan jemaah haji sekitar 11.000 jiwa
Pentingnya masing-masing pribadi jemaah haji untuk menjaga kesehatan tubuh sangat membantu dalam mencegah mewabahnya virus ini karena tidak semua penyakit infeksi dapat dicegah dengan vaksin. Apabila bersin, agar menutup hidung dan mulut dengan tissue dan menghindari kontak dengan hewan. Perlindungan ksehatan diri para jemaah haji agar terhindar dari penyakit pernafasan seperti tidak menyentuh mulut, hidung atau mata mereka dan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit. Karena virus korona MERS dari menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung.
Selain itu diare adalah penyakit yang umum diderita para jemaah haji. Karena itu agar hendaknya mengkonsumsi makanan yang telah dimasak dengan disajikan panas dan meminum minuman dari wadah yang tertutup. Bagi jemaah haji pria, agar memperhatikan pisau cukur apabila hendak bercukur agar tidak menularkan penyakit melalui pisau cukur. Dianjurkan menggunakan jasa tukang cukur yang berlinsensi dan menggunakan pisau cukur sekali pakai.
Jika jemaah mengalami demam dengan batuk atau sesak nafas dalam waktu 14 setelah kembali dari perjalanan ibadah haji, maka segera mencari perawatan medis. Semoga perjalanan ibadah haji tahun ini tetap khusyu, meski ada ancaman virus korona MERS yang dapat membuat jemaah haji jadi merana.

21 Oktober 2013 - Posted by | Uncategorized | , ,

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar